Beda TOEFL ITP dan Prediction seringkali membingungkan banyak orang yang baru memulai persiapan tes bahasa Inggris.
Keduanya terdengar mirip, memiliki format soal yang hampir sama, dan bahkan sering diselenggarakan di tempat yang sama. Tapi, kenyataannya, fungsi, legalitas, dan tujuan dari dua jenis tes ini sangat berbeda.
Memahami perbedaan ini penting agar kamu tidak salah langkah. Terutama jika kamu sedang menyiapkan diri untuk wisuda, melamar beasiswa, atau mengikuti seleksi kerja. Jangan sampai waktu dan tenagamu terbuang hanya karena salah memilih jenis tes.
Artikel ini akan membimbingmu mengenal TOEFL ITP dan TOEFL Prediction secara lengkap, perbedaan utama di antara keduanya, serta tips memilih yang paling sesuai dengan tujuanmu saat ini.
Baca juga: Jenis-Jenis Tes TOEFL dan Tips Memilih yang Paling Tepat Sesuai Tujuanmu
Kita mulai dari pengenalan dasar dulu. TOEFL memang menjadi salah satu standar kemampuan bahasa Inggris yang paling dikenal, tapi bentuk ujiannya tidak cuma satu.
TOEFL ITP (Institutional Testing Program) adalah tes resmi keluaran ETS (Educational Testing Service) yang banyak digunakan oleh kampus dan institusi di Indonesia.
Tes ini bersifat institusional—artinya hasilnya diakui oleh lembaga-lembaga tertentu, terutama untuk keperluan dalam negeri seperti syarat kelulusan, seleksi CPNS, atau pendaftaran beasiswa.
Sementara itu, TOEFL Prediction adalah simulasi tes TOEFL yang disusun oleh lembaga non-ETS. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran kasar kemampuan peserta dalam format yang menyerupai TOEFL ITP.
Meskipun bentuk soalnya mirip, hasil tes prediction tidak bersifat resmi dan tidak bisa digunakan untuk keperluan administratif seperti sidang atau seleksi beasiswa.
Agar kamu bisa membedakannya dengan jelas, berikut ini adalah perbandingan antara TOEFL ITP dan Prediction Test:
Aspek | TOEFL ITP | TOEFL Prediction |
Legalitas | Resmi (ETS) | Tidak resmi (simulasi) |
Sertifikat | Diakui institusi akademik dan beasiswa | Tidak diakui untuk keperluan administratif |
Format | Listening, Structure, Reading | Biasanya meniru ITP, bisa bervariasi |
Durasi Tes | ± 2 jam | ± 1.5 – 2 jam |
Skor | 310 – 677 | Estimasi skor |
Biaya | Rp500.000 – Rp800.000 | Rp100.000 – Rp300.000 |
Tujuan | Kelulusan, beasiswa, CPNS, kerja | Latihan, simulasi awal |
Dari tabel di atas, kamu bisa melihat bahwa perbedaan utamanya terletak pada legalitas hasil dan fungsinya.
TOEFL ITP bisa kamu gunakan sebagai dokumen resmi, sedangkan TOEFL Prediction hanya cocok untuk latihan atau penilaian awal.
Prediction test adalah pilihan yang sangat tepat bagi kamu yang baru memulai persiapan TOEFL dan ingin tahu sejauh mana kemampuanmu.
Tes ini bisa menjadi langkah awal yang aman dan murah untuk mengenal pola soal, manajemen waktu, dan tekanan saat ujian.
Perlu diingat bahwa meskipun hasilnya tidak bisa dipakai secara resmi, prediction tetap berguna untuk strategi belajar. Tapi jangan berhenti di situ. Prediction hanya titik awal—untuk benar-benar membuktikan kemampuan, kamu tetap perlu mengikuti TOEFL ITP.
TOEFL ITP menjadi pilihan utama jika kamu sedang mengejar hal-hal berikut:
Karena hasilnya diakui secara institusional, kamu bisa menggunakan sertifikat TOEFL ITP sebagai dokumen resmi.
Beberapa kampus juga mewajibkan skor minimal TOEFL ITP, biasanya di kisaran 450–500, agar mahasiswanya bisa sidang atau lulus tepat waktu.
Jadi, kalau kamu sudah merasa cukup siap secara kemampuan dan memang membutuhkan hasil resmi, segera ambil TOEFL ITP. Tapi kalau masih ragu, kamu bisa mulai dari prediction dulu sebagai tahap evaluasi.
Kalau kamu sudah pernah mengikuti tes prediction dan ingin melanjutkan ke TOEFL ITP, berikut ini beberapa tips yang bisa membantumu:
Langkah pertama adalah meninjau kembali hasil prediction yang sudah kamu ikuti. Lihat bagian mana yang masih terasa sulit atau hasilnya paling rendah.
Apakah kamu kesulitan memahami audio di bagian listening? Atau grammar kamu masih kacau di section structure? Evaluasi ini akan menjadi dasar strategi belajarmu.
Semakin spesifik kamu mengenali kelemahanmu, semakin fokus kamu bisa memperbaikinya.
Setelah tahu titik lemahmu, fokuskan waktu belajarmu untuk memperkuat bagian tersebut. Jangan terburu-buru ingin memperbaiki semua sekaligus.
Misalnya, jika listening menjadi tantangan utama, latih dirimu mendengar berbagai jenis audio TOEFL selama 20–30 menit setiap hari.
Latihan yang terfokus seperti ini jauh lebih efektif dibanding belajar acak tanpa arah yang jelas.
Pastikan kamu menggunakan soal-soal latihan dari sumber resmi atau yang setidaknya mendekati standar ETS.
Hindari soal asal-asalan yang terlalu mudah atau justru tidak sesuai struktur asli TOEFL ITP. Pilih bahan dari buku terbitan resmi, atau dari lembaga yang sudah memiliki reputasi baik dalam persiapan TOEFL.
Ini penting supaya kamu terbiasa dengan gaya soal yang akan benar-benar muncul saat ujian.
Sebelum mengikuti tes TOEFL ITP yang sesungguhnya, luangkan waktu untuk melakukan minimal satu kali simulasi penuh dengan durasi dan kondisi seperti ujian resmi.
Hal ini akan membantumu melatih konsentrasi, mengelola waktu, dan membiasakan diri menghadapi tekanan saat tes. Semakin sering kamu mensimulasikan situasi nyata, semakin siap mental dan fisikmu di hari H nanti.
Jika kamu merasa kesulitan belajar sendiri atau waktu persiapanmu terbatas, mengikuti kursus TOEFL ITP bisa jadi solusi terbaik.
Dengan bimbingan mentor yang berpengalaman, kamu akan mendapat arahan yang lebih jelas, latihan yang lebih terstruktur, serta feedback langsung untuk setiap progresmu.
Kursus yang baik juga biasanya menyediakan simulasi internal dan strategi pengerjaan soal yang jarang diajarkan di buku.
Apakah sertifikat TOEFL Prediction bisa digunakan untuk syarat wisuda?
Tidak. Sertifikat prediction hanya simulasi dan tidak diakui oleh kampus untuk keperluan administratif.
Berapa skor minimal TOEFL ITP untuk bisa sidang?
Tiap kampus berbeda, tapi umumnya berada di kisaran 450–500.
Apa harus ikut Prediction dulu sebelum ITP?
Tidak wajib, tapi sangat disarankan terutama jika kamu belum familiar dengan format soalnya.
Apakah skor prediction akurat?
Tidak sepenuhnya akurat. Kadang lebih rendah atau bahkan lebih tinggi dari skor TOEFL ITP aslinya.
TOEFL ITP berlaku berapa lama?
Biasanya berlaku 2 tahun sejak tanggal tes.
Mengetahui beda TOEFL ITP dan Prediction adalah langkah penting sebelum kamu memilih jalur persiapan.
Jangan tergiur hanya karena biaya prediction lebih murah. Pastikan kamu memilih tes berdasarkan kebutuhanmu, bukan sekadar kenyamanan atau harga.
Mulai dari prediction boleh banget, tapi jangan berhenti sampai di sana. Jika kamu ingin hasil yang benar-benar bisa digunakan—untuk sidang, beasiswa, atau kerja—maka TOEFL ITP adalah jalan resmi yang harus kamu tempuh.
Royal English sudah dipercaya ribuan mahasiswa dan karyawan untuk mendapatkan sertifikat Prediction Test sebagai syarat wisuda, kerja, dan studi lanjut.
Hubungi admin Royal English hari ini! Siap Prediction dulu, lanjut ITP tanpa ragu!